Sunday, February 12, 2012

Novel Metropop : I Hate Rich Men by Virginia Novita



Duh, lagi pengen bahas novel lagi nih. Sasaranku kali ini adalah novel ber-genre metropop berjudul I Hate Rich Men karya Virginia Novita. Dari judulnya aja udah bisa ketebak garis besar ceritanya, kan? Tapi tenang aja, jalan ceritanya nggak monoton atau ngebosenin kok. Novel ber-cover eye catching ini mengisahkan perjalanan hidup seorang wanita yang sangat amat tidak menyukai orang kaya, khususnya pria kaya karena peristiwa yang ia alami di masa lalu. Oh iya, aku sempat terkecoh dengan cuplikan cerita di cover belakangnya : “Adik Anda merebut tunangan saya,”
Ternyata eh ternyata, Nino itu bukan adik Miranda, tapi sebenernya dia itu…. (Hehehe, sabar ya). Untuk cuplikan cerita dan detail buku (ISBN, tebal buku, panjang+lebar buku, harga, dll) bisa kamu lihat di sini. Ini dia resensinya… (enjoy ya! ^^)



Sudut Pandang (Point of View)
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu.


Alur (Plot)
Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur maju.


Tokoh dan Penokohan
Miranda
Wanita cantik berjiwa muda dengan usia tiga puluh lima tahun ini sangat membenci pria kaya dan takut pada binatang. Meskipun usianya sudah menginjak kepala tiga, Miranda masih menyukai cerita-cerita dongeng seperti Sleeping Beauty dan berharap suatu hari nanti akan ada seorang Pangeran tampan yang hadir dalam hidupnya, seperti sang Pangeran yang menyelamatkan sang Putri tidur. Anehnya, Miranda juga lebih senang memakai daster bergambar Sleeping Beauty dan cartoon Disney lainnya jika sedang berada di rumah, meskipun ia sudah termasuk ‘ibu-ibu’. Ia cukup sukses sebagai pemilik dua restoran Spicy Indo dengan para wanita muda yang sedang hamil sebagai karyawannya. Wajahnya yang awet muda dan selera fashion-nya yang up to date, membuatnya terlihat seperti gadis remaja. Tidak ada yang menyangka bahwa ia sudah memiliki seorang anak (diluar nikah) yang telah berusia tujuh belas tahun. Percakapan Miranda dengan anaknya memang menggunakan sapaan ‘gue-elo’ sehingga membuat teman-teman anaknya mengira bahwa Miranda itu kakaknya. Tapi sebenarnya ia tidak bermaksud menyembunyikan fakta itu. Kedua orangtua Miranda sudah meninggal akibat kecelakaan saat anaknya berusia sekitar lima tahun.

Adrian Aditomo
Pria kaya berusia tiga puluh tujuh tahun ini memiliki wajah yang sangat tampan, badan tinggi atletis, dan berkharisma kuat (khas tokoh cowok di novel metropop =,=”). Ibunya orang Amerika dan ayahnya orang Jawa. Ia menjadi CEO Aditomo Group (perusahaan yang mencakup pada banyak bidang : telekomunikasi, perhotelan, pengolahan minyak, pertanian, perkebunan, properti, dll) setelah ayahnya meninggal. So, bisa dibayangkan doonnkk seberapa tajir cowok ganteng ini :) ia bahkan mempunyai pesawat pribadi. Sayangnya, Adrian termasuk dalam kategori pria yang dibenci Miranda karena kekayaan, sikap angkuh dan egoisnya. Padahal, itu hanya luarnya saja. Dibalik sikap angkuhnya, sebenarnya Adrian ini berhati lembut dan sangat penyayang.

Sebastian Nino
Cowok keren yang sangaattt pintar ini berusia tujuh belas tahun. Yups, Nino ini adalah anaknya Miranda. Ia sangat bangga dengan bundanya yang cantik jelita, sabar, dan tegar. Nino sudah diberitahu Miranda tentang semua kisahnya di masa lalu. Namun, sampai sekarang Nino belum pernah bertemu dengan ayahnya. Nino tumbuh sebagai anak yang manis, penurut, dan sangat pintar. Ia mendapat beasiswa penuh selama enam tahun (SMP-SMA) di St. Trinity School, salah satu sekolah swasta terbaik dan termahal di Indonesia dengan taraf Internasional. Selama di sekolah itu, Nino selalu menjadi juara umum, enam tahun berturut-turut.

Jessica
Gadis manis yang sebaya dan satu sekolah dengan Nino ini adalah anak wali Adrian. Jess sudah menganggap Adrian seperti ayahnya sendiri. Orangtuanya meninggal lima tahun lalu dalam sebuah kecelakaan pesawat. Orangtua Jess adalah sahabat baik Adrian, dan dalam surat wasiatnya, mereka menitipkan Jess dan seluruh kekayaan dan perusahaan keluarga itu kepada Adrian untuk di kelola dan diserahkan pada Jess saat ia dewasa nanti. Namun sayangnya, Jess sama sekali tidak menyukai dunia bisnis. Ia lebih menyukai dunia seni khususnya melukis. Hal inilah yang sempat membuat Adrian kewalahan, sebab jika Jess menjadi pelukis, siapa yang akan mengurus perusahaan yang ditinggalkan oleh kedua orangtuanya nanti?

Sari, Carla, Ria, dan Devi
Keempatnya adalah sahabat Miranda yang juga karyawan di restoran milik Miranda. Keempat wanita muda itu sedang hamil, diluar nikah. Nasib yang mempertemukan mereka dengan Miranda yang kemudian memberikan pekerjaan di restoran miliknya. Tak lama, mereka sudah menjadi sahabat karib Miranda.

Tommy
Cowok yang cukup keren nan tajir ini adalah sahabat Nino di sekolah. Tommy ini sangat tergila-gila pada Miranda yang dikiranya kakak Nino. Lucunya, Miranda sering menanggapinya dengan candaan sekilas, yang dianggap serius oleh Tommy. Dan, menginjak akhir cerita, Tommy langsung pingsan ketika ia mendengar Nino memanggil Miranda dengan sebutan ‘Bunda’. :D


Jalan Cerita
Kisah dimulai dengan perkumpulan lima wanita (Miranda, Sari, Carla, Ria, dan Devi) di rumah kontrakan Sari untuk merayakan tujuh bulan kandungan Carla. Mereka begadang sambil nonton film bersama. Dan, coba tebak apa film yang mereka bahas? Twilight!!! Wuih, aku langsung cengar-cengir tuh. Film ini dipilih Carla karena ia memang menyukai film vampir dan terutama tokoh cowoknya, Edward Cullen (sama kayak aku donk!! Haha :D )

Pagi harinya, Miranda terbangun di kamarnya dengan mata yang terasa berat karena masih mengantuk. Kemudian ia ingat bahwa ia harus mengambil rapor Nino hari itu. Saat ia menengok jam, tentu saja ia sudah terlambat. Sesampainya di sekolah, ia bertemu Nino yang sudah cemberut menunggunya, lalu menyapa Tommy—sahabat anaknya—dan bergegas menuju kelas Nino untuk mengambil rapor Nino yang tentu saja nilainya selalu bagus. Miranda sangat bangga pada Nino karena Nino memang tidak pernah mengecewakannya. Kemudian Miranda diberitahu oleh Wali Kelas Nino bahwa Nino mengajukan beasiswa ke Amerika dan kemungkinan besar akan diterima. Miranda sangat senang, tapi juga merasa sedih di saat yang bersamaan karena jika Nino diterima, berarti ia harus rela berpisah dengan anaknya selama beberapa tahun.

Setelah penerimaan rapor, ada acara perpisahan wali murid. Dan di sanalah Miranda bertemu dengan Adrian untuk yang pertama kalinya. Dan seperti yang sudah kutebak, pertemuan ini sangat kacau, tetapi membekas di hati masing-masing. Tanpa sengaja, Miranda tertidur di bahu Adrian saat mendengarkan kata sambutan dari Kepala Sekolah. Saat sesi makan-makan, niatnya Miranda hendak minta maaf pada Adrian, tapi ia justru menjatuhkan piring yang dipegangnya (yang tentu saja berisi banyak makanan) lalu piring itu terlempar dan mengenai kemeja Adrian. Jadilah pertemuan singkat itu ditutup dengan rasa kesal dari pihak Adrian.

Tiba di rumah, terjadi perdebatan sengit antara Adrian dan Jess (anak wali Adrian). Jess ingin berkuliah di bidang seni, sedangkan Adrian menghendaki ia mengambil jurusan bisnis agar bisa menangani perusahaan yang ditinggalkan oleh kedua orangtuanya. Kemudian Jess berkata bahwa saat ia sudah memiliki hak atas uangnya nanti, ia bisa bersekolah dengan uangnya sendiri. Adrian mulai merasa curiga karena selama ini Jess tidak pernah menyinggung tentang uangnya. Adrian berpikir mungkin Jess telah dipengaruhi oleh seorang laki-laki yang hanya berniat memanfaatkan harta Jess.

Tanpa sepengetahuan Jess, Adrian menyewa seorang detektif untuk menyelidiki teman pria yang dekat dengan Jess. Dan saat laporannya muncul, biodata Nino sebagai pacar Jess lah yang diterima Adrian, lengkap dengan biodata Miranda yang dikira kakaknya. Maka, ia mulai menyusun sebuah rencana yang tidak diperhitungkannya dengan matang. Adrian berniat menculik Miranda dan mengaku sebagai tunangan Jess demi memisahkan Jess dengan Nino.

Beberapa hari setelah penerimaan rapor, sekolah Nino akan mengadakan karya wisata ke Pulau Bali selama sepuluh hari. Miranda melepas kepergian Nino dengan berat hati namun tetap berusaha tersenyum. Selesai melepas kepergian Nino dari rumah, Miranda masuk lagi ke dalam rumah, niatnya sih mau tidur lagi. Namun tak lama kemudian ada yang memencet bel rumahnya. Ia pikir itu Nino yang barangnya mungkin ada yang tertinggal. Nyatanya, dua orang pria berbaju hitam-hitam lah yang muncul. Bodohnya, Miranda mengira mereka polisi, sehingga ia menurut saja ketika diperintahkan masuk ke mobil. Saat ia mulai merasa curiga, ada sesuatu yang membekap mulut dan hidungnya dan ia langsung jatuh pingsan.

Saat Miranda terbangun, ia sudah berada di sebuah hotel di Pulau Bali. Miranda menyadari bahwa ia sedang diculik. Kemudian ia bertanya kepada seorang pelayan wanita siapa yang telah membawanya ke sini. Pelayan itu kemudian menunjukkan kamar Adrian. Sesampainya di kamar Adrian (dengan adegan yang sedikit memalukan :p) Miranda terkejut dengan wajah penculiknya, namun akhirnya ia langsung bertanya apa maksud pria itu. Adrian menjelaskan bahwa Nino telah merebut tunangannya, yaitu Jess dan ia membutuhkan bantuan Miranda untuk memisahkan Jess dan Nino. Miranda tidak percaya dengan apa yang dikatakan pria itu. Ia juga tidak percaya bahwa Nino berani merebut tunangan orang apalagi wanita itu berusia lebih tua (Miranda mengira tunangan Adrian berusia 20-30an) :D. Maka ia menerima tawaran Adrian demi membela anaknya, dan untuk membuktikan bahwa pria itu pasti salah orang.

Yang tidak disadari Miranda adalah kemungkinan ia bisa jatuh cinta pada Adrian. Padahal ia mengira Adrian sudah menjadi milik wanita lain. Maka ia memutuskan untuk memendam perasaannya dan berusaha menikmati sepuluh hari pengintaiannya bersama Adrian sebagai kenangan yang takkan pernah ia lupakan. Yang lebih parah, perjanjian Miranda dengan Adrian membuat wanita itu bertemu kembali dengan kekasihnya dulu (ayah Nino) tanpa sengaja—yang tentu saja kembali menghancurkan hati Miranda.

Lalu, bagaimana kelanjutan pengintaian Miranda dan Adrian?
Apakah mereka berhasil memisahkan Nino dan Jess?
Bagaimana reaksi Adrian saat mengetahui bahwa Miranda adalah ibu kandung Nino?
Bagaimana reaksi ayah Nino saat bertemu kembali dengan Miranda?
Bagaimana akhir kisah Nino-Jess?
Bagaimana akhir kisah Adrian-Miranda?
Temukan jawabannya dalam novel ini. Nggak seru donk kalo aku certain semua, hehehe.


Penilaian
Alur yang mengalir dengan mulus membuatku merasa nyaman selama membaca novel ini. Sebelumnya, kupikir novel ini mungkin menggunakan percakapan dan penceritaan tokoh secara serius. Tapi ternyata dugaanku melenceng jauuuhh. Novel ini kocak a.k.a lucu abizz, dari lembar pertama hingga lembar terakhir (minus pada bagian Miranda berusaha menjauh dari Adrian). Dialog antar tokoh mengalir lancar, tidak membosankan, dan akhirnya membuatku ingin terus membaca hingga halaman terakhir. Percakapan antara Miranda dan Nino yang menggunakan sapaan “elo-gue” mempunyai kesan unik tersendiri. Berkat sapaan itulah hubungan antara Miranda dan Nino bisa terjalin dengan akrab layaknya sepasang sahabat, namun Nino tetap menghargai dan menghormati Miranda sebagai bundanya. Menurutku, satu hal yang kurang dari novel ini adalah pembahasan tentang Nino-Jess yang terkesan cukup minim. Yah, aku bisa memakluminya, mungkin itu karena penulis ingin lebih menonjolkan kisah Adrian-Miranda. Tapi tetap saja menurutku bagian Nino-Jess terlalu sedikit, padahal mereka juga cukup berperan dalam perkembangan hubungan Adrian-Miranda. Aku sampai bingung. Ini kapan jadiannya? Ehh, kapan putusnya? But don’t worry guys, overall novel ini tetep bagus kok. Dan, aku suka bagian epilognya, hahaha… SUKA SEKALI. Baik pada bagian Nino-Jess maupun Adrian-Miranda. Hehehe. Membaca novel ini membuat kita mengerti arti kata cinta dan kasih sayang yang sebenarnya, bukan hanya tentang ‘cinta’ dan ‘kasih sayang’ yang banyak beredar di pasaran. *apaan-sich*
Novel ini juga sarat akan pesan-pesan yang positif, seperti perjuangan untuk tetap melanjutkan hidup dengan tidak menyesali semua yang telah terjadi pada masa lalu, menerima seseorang dengan tulus dan apa adanya, dan melindungi orang yang kita cintai. Oh iya, satu lagi. Buat anak-anak yang (maaf) berasal dari keluarga broken home, tidak punya ayah, atau ibu, sebaiknya kalian contoh sifat Nino. Dia fine-fine aja tuh dengan hidupnya. Ia malah jadi siswa terpintar, dan tidak pernah menyusahkan bundanya. Biarkanlah semua hal yang telah terjadi di masa lalu. Toh, kita tidak akan pernah bisa mengubah masa lalu, kan? Yang bisa kita lakukan adalah berusaha agar masa depan kita nanti akan lebih baik.
Then, I give 4 stars (from 5) for this novel. ^.^



Regards,

=R=

6 comments:

  1. O.o jadi penasaran pengen baca...:D

    ReplyDelete
  2. Thank youuuuuu for the comment... Aku jd tdk bisa berkata2 membacanya. ^.^ - Virginia Novita-

    ReplyDelete
  3. wedeuu...

    kemaren aku pernah baca resensi tentang novel ini, tapi yang kamu kasi lebih jelas..

    jadi makin tertarik ama ni novel..

    :))

    ReplyDelete
  4. @Replika angan-angan : Hehe, begitukah? nanti kita tukeran aja, aku pinjem Rembulan Gading-nya Sari Safitri Mohan, trus buat kamu, nanti aku pinjemin I Hate Rich Men, okay?? ;)

    @Virginia Novita : WHOOAAA!!!! Salam kenal, and thanks ya Mbak, sudah berkenan mampir ke blog-ku yang sederhana ini. (hehe, boleh manggil 'Mbak' kan?) Senang sekali rasanya bisa dapet kunjungan dari penulis novel yang telah kubaca. :) :) :)
    Iya, ur welcome.. :) novelnya emang keren kok. Sukses membuat perutku sakit karena menahan tawa di tengah malam (aku cuma sempet baca novel klo malam hari, jadi nggak berani ketawa keras-keras. :p). Novel ini adalah metropop terlucu yang pernah kubaca, beneran!!! Ditunggu novel terbarunya, semoga tidak kalah lucu dan keren. ^.^

    @Yuliana Permata : Hello sist, thanks udah mau mampir. Hmm, aku memang begitu klo buat resensi. Klo resensinya nggak begitu lengkap, jadi terasa ada yang kurang dan nggak perfect aja. Yang penting aku nggak nyeritain ending-nya kan? Hehehe, biar pada penasaran sama novel ini. :p
    Coba baca aja sist, keren kok! ^.^

    ReplyDelete
  5. lucu dan keren ceritanya.... aku lagi seneng aja muncul pengarang Indonesia yang tidak nyontek cerita novel terjemahan, aku baca novel ini sampai tertawa terpingkal2 langsung habis aku baca abis seru sih

    ReplyDelete
  6. @anonim: Iya, memang novel ini lucu buannggeetttt dan kereeennn abiizz. Hehe :p
    Thx udh mampir.

    ReplyDelete

Ungkapkan pikiranmu... :)
*Don't Forget to Leave Your Comment, Please!*

Cara Mengembalikan Akun BBM yang Dibajak atau Dihack (Terkena Hack)

Beberapa hari yang lalu saya mengalami kejadian yang kurang menyenangkan. Akun BBM saya dibajak :( Pertama kali tahu dari teman saya yang ...