Sunday, March 25, 2012

Florescence -Symphony-, Kata yang Terangkai Indah...

Hehehe, pasti pada bingung sama judul posting-nya ya?? Hayooo ngaku ajaaa. Wkwkwk.
Florescence -Symphony- adalah nama user di Y!A yang dipakai oleh Kak Yanuar. Well, Kak Yanuar ini adalah user favoritku di room Taman—istilah room Persajakan di Y!A (selain di room JPS alias Jejak Pendapat dan Survei, Film, Musik, Buku dan Pengarang, aku juga lebih sering nongkrong di room Taman :p). Semua puisi hasil karya Kak Yanuar bagus-bagus. Membaca karya-karyanya selalu membuatku tersenyum senang, takjub, dan terkadang juga berhasil membuat kedua mataku berkaca-kaca. Kata-katanya yang terangkai indah membuatku bisa meresapi puisinya, dan ikut terbawa suasana di dalamnya. Buat yang pingin tahu profil lengkapnya Kak Yanuar, klik aja di sini. Berikut kutuliskan beberapa karya Kak Yanuar (setelah meminta izin untuk copas darinya:)) enjoy, guys! ^.^
(p.s: maaf ya, kalo gambarnya agak nggak nyambung. Susah banget nyari gambar yang pas sama puisinya. Harap maklum. :))




Lamunan Sebelum Fajar
-- 01

Ketika bulan sedang purnama
bapak selalu terbangun tengah malam,
mata coklatnya berhadapan dengan mata jendela,
Seolah bergumam

“Haruskah aku bekerja lagi
memotong kayu bakar
menyiangi ladang
dan berteduh di bawah pohonan rindang
sebab malam terlampau panjang
tuk dihabiskan di dalam kamar.”

Lalu, ketika kelepak samar kelelawar
mengelitik daunan kuning, dan burung kecil
mencari makan di balik reranting kering
bapak pun memandang jendela lama sekali


-- 02

Di depan mata jendela
desau angin meniup baling-baling
udara mengetuk begitu tajam
cahaya tak pernah memejamkan mata
derik jangkrik mengusik alangkah hening
malam hidup, meski desa tertidur pulas

Aku ingat
bila terjaga tengah malam
bapak pasti duduk berhadapan dengan mata jendela
matanya demikian awas
melihat Tuhan bekerja

(Rafael Yanuar-20 Maret 2012)

Puisi ini mengingatkanku pada ayahku yang tinggal dan bekerja di luar kota. Love you, Dad. :)







Mati Lampu

Aku suka memandang lilin milik pedagang kaki lima
ketika listrik tiba-tiba padam
malam menjadi sama seperti dulu
bintang-bintang bagai bercak darah
mengalir hangat dalam dada -
hanya ketika lampu mendadak padam
kota menyala remang-remang
orang-orang mencari terang di luar rumah

Seusai hujan udara lembab
langit tampak bening seolah habis dicuci
aku senang memandang bulan berlama-lama
sambil mengenang suasana di kampung halaman
aku sering tak sengaja -
memikirkan senyuman cinta pertama
masihkah semanis pertama jumpa?

Tak terasa aku melamun begitu lama
lampu kembali menyala, malam menjadi batu
di halaman depan hujan tiba-tiba turun
aku menangis sambil meratap waktu
- dalam mataku
ternyata telah lama aku tahu
hanya dalam keadaan tanpa cahaya
aku dapat melihat cahaya

(Rafael Yanuar-12 Maret 2012)

Aku suka sekali pada bagian penutupnya:
”… hanya dalam keadaan tanpa cahaya
aku dapat melihat cahaya” (Like it! :))




Berjalan di Hutan Pinus dan Aku Merindukanmu

Bahkan, ketika kabut mulai turun
dan pagi kian berembun
alam tak pernah habis singkap rahasia.
Selalu ada kejutan-kejutan baru di setiap perjumpaan
di mana aku tak habis-habisnya terkesima —
Saksikan kupu-kupu bermain di lembar udara
bersama lena semilir angin di pucuk dedaunan

Bahkan tanpa perlu kita tafsirkan
damai tercipta begitu sederhana
bagaimana doa meriap di hela angin lembah
manakala mataku terpejam, sembari bertanya
Perlukah alam menuliskan kata-kata
dalam puisinya?

Bukankah di setiap ketuk angin
ada isyarat terbaca
tentang rindu abadi, di sela kerpas rumputan
di mana bunga-bunga kecil bertangkai panjang, serupa pena
menuliskan dzikir pada semesta
sampai doa, bersiaga melayangi cakrawala

Maka biarkan aku berjalan beberapa langkah lagi
sekadar mengulang kenangan, pun
dalam tangis tersedan
bertukar isyarat
pada alam

Sebab aku percaya, kita selalu bisa
menanam bibit mungil waktu, di setiap perjumpaan.
Cukuplah rindu tumbuh sebagai kuntum
di mana cahaya, selalu ingin
menyapanya lebih dulu

(Rafael Yanuar-20 Februari 2012)




(Melamunkan) Senja

Aku selalu mengenal
senja di kotamu
meski musim sedang hujan,
seperti pula
kenangan di hati kita

Aku senang menengadah,
menangkap cahayanya
di mana kenangan biasa berguguran
lalu hinggap di telapak tangan kita

Aku bahagia
bilamana
engkau menjadi kenangan kecil
seperti juga hal-hal lainnya
dan kita, mengabadi dalam
rindu sederhana

Namun, Tuhan,
bagaimana aku bisa menemukan
segala yang kini disembunyikan waktu?

(Rafael Yanuar-8 Februari 2012)

Wahhh aku banget ni, hahay. :p



Malam dalam Secangkir Teh

Malam dalam secangkir teh,
kauseduh bersama rembulan
harum daunnya meriap di udara
menebar rasa tenteram di dalam dada
Sementara hujan turun di depan jendela
rintiknya meleleh dalam puisi
secarik rindu sengaja kita tuliskan

Malam dalam secangkir teh
berkelindan dalam rindu sederhana
kaubersihkan kenangan di ceruknya
membiarkanku menyesap murni teduhnya.
Sementara hujan masih membasahi tasik--
langit tetap berbarik mendung,
dan puisi
kukuh membuatkanmu cahaya

Malam dan secangkir teh
hanya menyisakan gelas di sudut lemari
di mana ceruknya menghitam digerus waktu
sementara pemiliknya
kini sudah tak lagi ada

(Rafael Yanuar- 31 Januari 2012)



Regards,

=R=

6 comments:

  1. widiw... oke2 banget puisinya.:)

    ReplyDelete
  2. rastineeeeeeeeeeeeeeeeeee keren banget. ehiya kategori taman itu di kategori apa dulu. jawab di blog aku ya:) eh iya aku mau ngeliat ka rafael yanuar:D

    ReplyDelete
  3. @salsabila: apa-an Salsaaaaaaaaaaaaaaaa???? :p
    Yups, emang keren bgt. Apalagi yang Kisah Bintang Lyra, ada unsur mitologi Yunani-nya, lho. Keren banget pokoknya!!!. :)
    Taman itu room persajakan (kan udah aku jelasin di atas.=_=" lebih tepatnya:
    Awal=>Semua kategori=>Seni & insani=>Persajakan

    Oke. :D

    ReplyDelete
  4. Astaga ...

    Saya benar-benar kaget, terharu sekaligus bahagia, tulisan-tulisan sederhana saya ternyata disukai. Padahal, sebenarnya saya hanya menuliskan keseharian saja, bahkan seringkali tanpa metafora berlebih, entah apakah masih bisa disebut puisi atau tidak. Tapi saya benar-benar lega, tulisan saya ternyata dapat mengispirasi juga. Sungguh :'-).

    Salam hangat, Rastine. Saya benar-benar berterima kasih, dan postinganmu ini telah membuat saya tambah semangat menulis =).

    ReplyDelete
  5. @Rafael Yanuar :
    Whoaa, welcome Ka.. aduh saya speechless nih. Senang sekali Ka Rafael bersedia main ke sini. (Omigod, ak mau nangis krn bahagia) :")

    Saya nge-fans bgt sama Ka Rafael, tulisannya bagus2 semua. Saya suka sekaliiii dengan karya2 Kakak... Sederhana tapi sungguh indah. :)

    Iya Ka, kembali kasih. Tetep semangat nulis ya. :D

    Salam hangat juga Ka Rafael. :')

    ReplyDelete

Ungkapkan pikiranmu... :)
*Don't Forget to Leave Your Comment, Please!*

Cara Mengembalikan Akun BBM yang Dibajak atau Dihack (Terkena Hack)

Beberapa hari yang lalu saya mengalami kejadian yang kurang menyenangkan. Akun BBM saya dibajak :( Pertama kali tahu dari teman saya yang ...