Saturday, December 28, 2013

Film Refrain : it's always been you...


Poster Film

Jenis Film : Drama,romance
Produser : Ody Mulya
Produksi : Maxima Pictures
Sutradara : Fajar Nugros

Durasi : 110 menit
Rilis : 20 Juni 2013

Daftar pemeran:

Maudy Ayunda - Niki

Afgansyah Reza - Nata

Chelsea Islan - Annalise

Maxime Bouttier - Oliver

Stevani Nepa - Helena



Hello readers.. I’m back! Setelah melewati penyusunan riset (yang belum selesai) dan praktik klinik keperawatan yang super melelahkan, akhirnya bisa bikin posting-an lagi, hehehe. Kali ini mau buat resensi film Refrain, as you know.. yang diangkat dari novel karya Winna Efendi. Sayangnya kemarin aku belum sempat buat resensi novelnya, jadi aku ceritain versi singkatnya aja ya.



Nata dan Niki udah sahabatan dari kecil, mereka tetanggaan dan ibu mereka bersahabat. Dari kecil Nata adalah cowok yang pendiam, tertutup, cuek, dan sulit bergaul dengan orang lain. Hanya Niki yang cerewet, ceria, dan pantang menyerah yang bisa meluluhkan hati Nata. Mereka terus bersahabat sampai sekarang yang menginjak masa-masa SMA. Nata berminat pada musik, dan Niki selalu ingin masuk tim cheerleaders.

Di SMA, mereka mendapat sahabat baru, seorang cewek cantik pindahan dari luar negeri bernama Annalise yang merupakan anak dari Vidia Rossa – model senior yang menjadi idola Niki. Suatu hari saat SMA mereka mengadakan pensi dan pertandingan basket dengan sekolah lain, Niki yang ikut klub chearleaders menarik perhatian kapten tim basket dari sekolah lain, yaitu Oliver – cowok ganteng nan tajir yang menjadi idola para cewek. Waktu berjalan, Oliver dan Niki jadian, membuat Nata semakin panas, karena diam-diam Nata menyukai Niki, entah sejak kapan. Di sisi lain, Annalise yang menyukai Nata patah hati ketika mengetahui Nata menyukai Niki.


Akhirnya Niki mengetahui juga perasaan Nata padanya, yang membuat Niki menjauhi Nata dan Annalise. Saat prom night, terkuak kedok Oliver yang tidak tulus pada Niki. Nata marah besar dan Niki memutuskan Oliver. 


Persahabatan Nata, Niki, dan Anna kembali membaik seiring berjalannya waktu, dan telah mengetahui perasaan masing-masing. Tak lama, Nata diterima di sekolah musik di New York, namun ia ragu, jika ia pergi maka Nata harus meninggalkan Niki. Namun akhirnya Nata pergi juga. Di hari keberangkatan Nata, Niki menyadari ia juga menyayangi Nata lebih dari sekedar sahabat. Akankah mereka bersatu?? Euhmm.... kasih tau ga ya? Hehehe. Itu cerita dari versi novelnya, beberapa bagian dan tokoh aku skip. Untuk yang mau tau lebih detail, bisa cek di goodreads dengan klik di sini.



Lanjut ke filmnya. Well, setelah baca novelnya, aku berharap filmnya akan sebagus novelnya, minimal mendekati lah ya. Tapi apa daya, ternyata banyak cerita dan tokoh yang dihilangkan dari cerita aslinya di novel, entah untuk penghematan biaya produksi *dipelototin produser* atau ingin menyederhanakan konsep cerita. Tapi yang dihilangkan itu menurutku cukup penting untuk membangun keseluruhan cerita Refrain ini, apalagi kebanyakan adegan favoritku *mewek*. 

Film dengan durasi sekitar 110 menit ini masih kurang lama menurutku *ditimpukin produser*. Nahh.. apa aja adegan yang dihilangkan itu? Siapa aja tokoh yang tidak dihadirkan di film ini? Adakah perbedaan yang signifikan antara novel dengan filmnya? Mari kita kupas lebih dalam *halah*


1. Hilangnya tokoh ibu Niki dan Klaudie

Aku sempat terkejut saat menyadari ibu Niki dan Klaudie – adiknya Niki – dihilangkan. Padahal Kaludie ini menjadi tempat curhatannya Niki mengenai apa saja, dan berperan memberi solusi untuk Kakaknya. Aku suka karakter Klaudie yang meskipun lebih muda dari Niki, namun sikapnya lebih dewasa. 

2. Penjemputan Vidia Rossa

Yang udah baca novelnya pasti inget ya, saat Annalise memberitahu Niki dan Nata kalau mamanya mau pulang. Spontan mereka bertiga bolos sekolah untuk menjemput mama Annalise di bandara. Mereka nunggu lama banget di bandara, sampai Tante Nadja – tantenya Anna – nelpon dan mengabari kalau mama Anna nggak jadi pulang. Anna yang kecewa dan terisak, kemudian dipeluk Niki dan mereka bertiga berpelukan di bandara, berbagi kesedihan. Di bagian ini aku terharu, dan bisa merasakan betapa tulus persahabatan mereka yang rela menemani Anna berjam-jam di bandara. Di versi film, justru Anna yang masih berada di dalam taksi, menelpon Tantenya untuk menanyakan tentang terminal kedatangan mamanya, dan saat itulah tantenya memberitahu mamanya tidak jadi pulang. Niki memeluk Anna dan adegan selesai. See? Feel-nya ilang.

3. Sisi lain Annalise

Tokoh Anna kurang di ekspos di film ini. Anna yang begitu menyukai fotografi tapi juga kesepian karena mamanya yang selalu di luar negeri. Yang udah baca novelnya pasti tahu bagian saat Anna akan pindah ke Milan bersama Mamanya, dan malamnya Anna mengungkapkan semua isi hatinya setelah mendapati Mamanya mengendap masuk ke dalam kamar Anna. Vidia menyadari selama ini terlalu sibuk dalam pekerjaan, dan tanpa disadarinya ia telah berhenti menjadi seorang ibu. Setelah memeluk Anna sambil menangis, mereka bicara dari hati ke hati di tempat tidur. Ini salah satu bagian favoritku juga yang tidak ditampilkan di film.

4. Rahasia Hati

Cara yang digunakan untuk menguak rahasia perasaan Nata dan Annalise terkesan dibuat sesimpel mungkin dan dijadikan satu paket. Apa maksudnya? Di novel, Anna mengetahui Nata menyukai Niki saat Anna melihat Nata memasukkan kertas di kotak surat di perpustakan. Jadi di hari valentine, biasanya Osis menyediakan kotak surat cinta, siapa aja boleh memasukkan suratnya di situ untuk diberikan pada penerima suratnya di hari valentine. Surat Nata unik karena memakai amplop biru, sedangkan yang lain pink. Saat hari valentine, Anna tahu surat Nata ternyata untuk Niki.


Sedangkan perasaan Annalise terungkap saat Niki tanpa sengaja menemukan foto-foto Nata di sebuah kotak di rumah Anna, saat mereka bertiga berkumpul untuk memilih foto yang akan digunakan Anna untuk mengikuti sayembara fotografi. Anna berlari ke dapur, Nata mengikutinya. Di sana Anna mengatakan perasaannya pada Nata, tapi ia juga bilang Nata tidak perlu menjawab karena Anna tahu Nata menyanyangi Niki. Mereka berpelukan, dan tetap menjadi sahabat. Terakhir, Niki mengetahui perasaan Nata saat tanpa sengaja membuka buku milik Nata.
 
Di film, semua dijadikan satu. Saat Anna tidak masuk sekolah, Niki dan Nata datang menjenguk, dan menemukan Anna di balkon. Anna yang terkejut karena sedang memegang foto Nata, segera berbalik. Karena gugup, foto-foto itu jatuh bertaburan ke kolam renang. Niki dan Nata melihat foto itu, dan saling berpandangan. Anna berlari ke dapur, Nata mengikuti, kemudian Anna menyatakan perasaannya. Nata bilang terima kasih, tapi ia menyukai Niki *dan mereka nggak pelukan*. Ternyata Niki ada di belakang Nata dan mendengar semuanya. Niki terkejut dan berlari keluar. Aku melongo, simpel banget. 

5. Kak Danny

Tokoh Danny ini sebenarnya menyimpan kisah tersendiri yang sayangnya nggak ditampilkan di versi filmnya. Adegan saat Danny dan Anna bertemu di rumah sakit dan dinner bareng di cafe saat Nata kecelakaan juga di skip. Jadi kedekatan Danny-Anna kurang di explore, ujug-ujug Danny menemani Anna datang ke prom night menjelang akhir film.
6. Prom night

Nahh.. yang ini melenceng jauhh banget dari cerita aslinya. Di novel, yang ngadain prom night itu SEKOLAHNYA OLIVER, dan Niki diminta menemani Oliver. Beberapa saat sebelum berangkat, Oliver mengabari dirinya sakit. Niki yang kecewa berbesar hati dan menganjurkan Oliver istirahat saja di rumah. Niki kemudian berinisiatif menjenguk Oliver di rumahnya. Sampai di rumahnya, satpam mengatakan Oliver tidak sakit dan baru saja pergi. Spontan, Niki pergi ke sekolah Oliver dan mendapati ia bersama Helena (ketua klub cheers). Niki yang sakit hati menampar Oliver dan berlari keluar, dan duduk menangis di depan gerbang. Saat itulah Nata datang dengan sepedanya dan menyelamatkan Niki. Mereka berboncengan pulang, dan berbaring di trampolin sambil mengamati langit malam yang penuh bintang – Niki menyandarkan kepalanya di bahu Nata. Romantis ya? :”)


Apa yang terjadi di versi film? Prom nightnya DI SEKOLAH NIKI. Oliver sakit sehingga Niki harus pergi sendiri. Di sana ia berjumpa Anna dan Danny dan... Helena yang menggandeng Oliver. Niki yang marah hendak menampar Oliver -- yang justru senyam-senyum dengan wajah tanpa dosa -- namun tangan Niki ditahan Helena, * jreng jreng* Nata datang, meraih tangan Niki dan menonjok Oliver. Nata dan Niki pulang, BERJALAN KAKI lewat jalan raya. Sampai di rumah, Nata mengabari besok dia akan berangkat ke Austria, dan mereka pulang ke rumah masing-masing, dann.. aku geregetan karena nggak ada adegan di trampolin. Huhhhh.
7. Oliver

Di novel, Oliver tuh sebenarnya nggak jahat-jahat amat. Dia deketin Niki karena memang tertarik, namun akhirnya Oliver mendapati dirinya tidak bisa mencintai Niki karena dirinya masih stuck pada satu cewek di masa lalunya yaitu Sasha yang merupakan sepupu Helena. Sebelum malam prom night, Helena berjanji akan mempertemukan Oliver dengan Sasha dengan syarat Oliver meninggalkan Niki di tengah-tengah pesta. Oliver yang tidak tega, akhirnya membohongi Niki bahwa dirinya sakit dan datang ke pesta bersama Helena.


Di film, Oliver nampak bener-bener jahat, karena malah cengengesan pas ketemu Niki, beda dengan di novel yang digambarkan Oliver menunjukkan ekspresi bersalah. Di sini juga nggak dibahas alasan mengapa Oliver justru datang bersama Helena. Kesannya playboy banget kan ya.
8. Hari keberangkatan Nata

Di novel, Nata selalu menghabiskan hari-hari sebelum ia berangkat bersama Niki dan Anna, terutama Niki. Bahkan Niki membantu Nata mengepak barang sambil menahan tangis, yahh.. akhirnya Niki nangis juga sih. Di bandara, Nata meluk Niki lama banget dan berkata dalam hati, saat ia pulang ia nggak akan melepaskan Niki lagi, sebelum akhirnya berangkat tepat saat Niki baru menyadari ia mencintai Nata *aku mewek di bagian ini*.

Di film, setelah prom night yang kacau, Niki bangun kesiangan. Saat berlari ke rumah Nata, kamar Nata sudah kosong -- Nata udah berangkat. Niki mendapat sepucuk surat beramplop biru (ternyata di film, Nata nggak jadi masukin suratnya di kotak surat cinta di hari valentine) dari Nata yang dititipkan pada Danny. Di surat itu tertulis semua perasaan Nata, dan Niki membacanya sambil menangis, menyadari sebenarnya Niki juga mencintai Nata.
9. Ending

Di novel, lima tahun kemudian Niki dan Nata bertemu di sekolah mereka dulu, saat Niki sudah menjadi guru dan bermain petak umpet bersama murid-muridnya. Dengan hanya saling bertatapan, mereka sudah tahu perasaan masing-masing.

Di film, Niki menyusul Nata ke Austria. Setelah berjuang cukup keras Niki berhasil ke kampus tempat Nata berkuliah, dan menemukan Nata sedang bernyanyi sambil bermain piano. Mereka bertemu di luar. Sambil menaiki kereta kuda *apalah itu namanya* Niki memberikan amplop merah pada Nata yang bertuliskan “it’s always been you too...” mereka saling tersenyum dan berpegangan tangan. THE END.




Masih banyak lagi hal-hal yang berbeda antara novel dan filmnya. Maaf kalau komentar-komentarku di atas menyinggung beberapa pihak. Aku pure hanya ingin menuliskan pendapatku tanpa ada maksud tertentu. Aku orangnya cenderung perfeksionis dan attention to detail, sehingga saat nonton film yang diadaptasi dari novel favorit, ekspektasiku juga cukup besar terhadap film tersebut, meskipun aku juga menyadari tidak ada hal yang sempurna di dunia ini. 

Tapi ada hal yang aku suka juga. Aku bersyukur bangeetttt yang jadi Nata itu Afgan, yang notabene memang bisa nyanyi dan main gitar. Bukan aktor asal-asalan yang cuma bisa megang gitar, genjrang-genjreng nggak jelas sambil lypsink saat adegan nyanyi. Tak apalah kalau versi orang beneran Nata pake kacamata. Kedua, aku suka adegan Nata nonjok Oliver, hahahaha *ketawa jahat* soalnya di novel Nata nggak nonjok Oliver, hampir sih tapi nggak jadi, bikin geregetan. Ketiga, bagian ending. Jujur aku lebih suka ending yang versi film. Salut sama perjuangan Niki yang nekad nyusulin Nata sampe sempet nyasar dan kopernya ketinggalan di taksi :D

               
Oke.. over all aku suka kok sama film ini. Oh iya.. di film ini Afgan memang agak gendut atau cuma perasaanku aja ya? Tapi tetep cute kok jadi Nata :D  
Rating : 7.5/10

Gambar Cuplikan Adegan 
(source: google)  





















Regards,

=R= 

No comments:

Post a Comment

Ungkapkan pikiranmu... :)
*Don't Forget to Leave Your Comment, Please!*

Cara Mengembalikan Akun BBM yang Dibajak atau Dihack (Terkena Hack)

Beberapa hari yang lalu saya mengalami kejadian yang kurang menyenangkan. Akun BBM saya dibajak :( Pertama kali tahu dari teman saya yang ...